Friday, April 30, 2010

Pagi Nan Hangat

Duduk di atas pasir, pantainya datar, ombak kecil dan airnya jernih, angin lembut menerpa, udara hangat, memandang ujung jauh di sana, di lubuh hati hanya merindukan orang tercinta, terpaan angin dan sinar yang hangat cukup untuk menggantikan belaian dan pelukannya. Semoga tercinta merasakan juga....

Adakah Yang Lain Sepertiku

Buat apa aku punya warna cantik kalau habitatku rusak seperti ini, kecantikanku tak ada guna, tak ada yang dapat menikmati karena aku sendiri, sungguh kejam kalian teganya berbuat seperti ini hingga meranakan aku dan teman-temanku, sekarang lihatlah akibatnya, puas..., bangga..... kenapa bengong.... baru nyadar.....  hanya sadar tidak cukup.... sekarang bergegaslah dengan teman-temanmu untuk kembalikan habitatku seperti sedia kala,, jika tidak .....bertobatlah dan jangan ulang lagi untuk kedua kalinya......di sini atau tempat lain...  

Dasar Pantai Gili Trawangan

Kenapa ya habitatku seperti ini, ulah siapakah ini, hingga aku sendirian seperti ini... Tuhan kembalikan habitatku sperti semula, dan jangan biarkan ada yang merusaknya lagi. Mohon Tuhan kabulkanlah......

Gumpalan Menghalang

Meski gumpalan menghalang, tak sedikitpun mengurangi keindahanmu, Sungguh Indah wahai Kau Alam, Maha Indah Sang Penciptanya

Thursday, April 29, 2010

Sunset Senggigi-Lombok

Meski tertutup awan, sehingga tenggelamnya gak terlihat sempurna, namun cukup menakjubkan untuk menyaksikan bergantinya siang ke malam, yang menandakan kehidupan di dunia berputar dan selalu berputar sampai dengan akhir zaman. 

Ini Sedikit Lebih Menarik Daripada Terdahulu

Kondisi terumbu karang meski dalam areal dan kedalaman laut yang sama kadang bervariasi juga, inilah yang kemudian menimbulkan penasaran bagi para ilmuwan untuk terus mengetahuinya, sehingga sering dilakukan riset-riset agar rahasia itu bisa terkuak... Bagi kebanyakan Peneliti keberagaman biota laut menimbulkan tantangan tersendiri untuk terus mencoba meneliti.

Segarnya Udara Laut Gili Trawangan


Penyebarangan dari Ujung Lombok Utara menuju Gili Trawangan dapat ditempuh dengan moda perahu bermotor. Waktu tempuh sekira 40 menit mengaruhi laut yang biru nan bersih hingga bisa menerawang dasar laut, karena tak begitu dalam, udara laut begitu segar, sesekali diterpa ombak kecil namun mampu menggoyangkan perahu yang berkapasitas 25 orang. Gili Trawangan merupakan salah satu tujuan favorit turis asing, karena keunikan pulaunya yang relatif masih asli belum terpengaruh oleh pengembangan proyek infrastruktur yang acap kali mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Sungguh perjalanan yang mengesankan dan menyenangkan karena kesempatan yang diberikanNya, Terima kasih Tuhan, aku diingatkan juga oleh seseorang yang ku cinta.
Allah Maha Adil, selain dikaruniai alam yang indah, lautnya juga berlimpah ikan yang memberikan rizki kepada penduduk sekitar untuk menghidupi keluarganya

Sisi lain terumbu karang pantai Gili Trawangan

Kehidupan dasar laut dangkal, beberapa diantaranya menunjukan warna hijau, lainnya gray dan bercak putih

Senggigi Jelang Senja

Pulanglah Nak, meski laut dan ombak tenang, masih ada hari esok...

Terumbu Karang di Pantai Gili Trawangan - Lombok

Jika melihat dari dekat kondisi Terumbu Karang dari dekat (lebih bagus kalau kita menyelam) terlihat disitu tampak seperti tak subur lagi. Yang terlihat tidak seperti kondisi terumbu karang yang ada di perairan Bunaken-Manado, disana terumbu karang tampak berwarna warni dan nuansa keindahan terlihat, Kenapa ini berbeda, waktu kita konfirmasi kepada penduduk setempat bulan-bulan April sampai dengan Juni memperlihatkan warna yang berbeda dengan warna-warna dibulan lainnya, apakah ini jawaban yang tepat atau tidak aku tak begitu paham yang jelas kondisi terumbu karang banyak yang berwarna coklat dan abu-abu yang memberikan kesan karang tidak subur,, kita tanya saja pada ahli terumbu karang di lain kesempatan.

Senggigi Lombok Jelang Senja

Senggigi Lombok menjelang senja, pantainya indah, pasirnya putih, gelombang laut bersahabat, angin bertiup lembut, langit sedikit mendung diufuk barat, matahari tak tampak, rencana menikmati sunset kurang sempurna, namun patut bersyukur karena alam yang ramah menyambut kedatangan kita,

Sunday, April 25, 2010

Jika kita mau berfikir.........
Jika kita mau mengerti.......
Jika kita mau memahami.......
Jika kita mau meyakini..........
Jika kita mau merenungi.........

Jauh kita jalani.....
Jauh kita tempuh...
Jauh kita layari...
Jauh kita datangi...
Jauh kita nikmati.......

Semua itu karena ingin menikmati keagunganMu
Semua itu karena ingin menambah khusuk doa untukMU
Semua itu karena ingin mengagumi karya ciptaMU
Semua itu karena ingin menambah rasa syukur kepadaMU
Semua itu karena ingin memantapkan keyakinan kepadaMU

Bukan hanya hura-hura semata....
Bukan hanya foya-foya semata.....
Bukan hanya melepas penat kerja semata...
Bukan hanya membuat kenangan semata....
Lebih dari itu adalah mengerti manusia sebagai hambaNya dengan segala konsekuensinya.
Semakin menikmati keindahan ciptaanNya, maka semakin cintalah kepada Yang Maha Pencipta.
      Alam nan indah adalah hasil karyaMu
      Laut yang membiru adalah bukti keagunganMu
      Angin yang berhembus sepoi-sepoi bukti kelembutanMu
      Sinar mentari pagi, bukti kehangatanMu
      Seluruh isi alam ini adalah bukti keberadaanMu
Kami manusia hanyalah makhluk kecil yang lemah maka berilah kekuatan Ya Allah untuk mencintaiMu
melebihi cinta kami  kepada yang lain.Sehingga Kami termasuk orang2 yang bertaqwa. Amiennn.

   di pagi yang sunyi 
tertulislah coretan 
ini 

Tuesday, April 20, 2010

HIDUP MENJADI MUDAH, INDAH, DAN TERARAH

A.  Mengapa Hidup Menjadi Mudah

     Manusia adalah makhluk termulia, sungguh itu tak ada yang menyangkal dan mengingkari. Kemuliaannya terletak pada pikiran, yang jika dioptimalkan sangat luar biasa dahsyatnya. Sudahlah kita tak perlu ke langit, cukup di atas lantai dan di bawah plafon, jika terjatuh paling benjut sedikit. Maksud saya begini tidak perlu kita menjadi seperti Bill Gate si pakar microchips, Barack Obama politikus elegan tapi besar ambisi, atau Sebastian Vettel pembalap muda penuh talenta dan lagi bersinar,, tidak perlu... tidak perlu.
Jadilah seperti diri kamu saat ini,,,, ya,,,, diri kamu saat ini,  yang perlu kamu lakukan adalah bersyukur dengan kondisi saat ini...
Lihat si Togar Batak itu,,,, dulu dia hanya seorang tambal ban,,, tapi Dia mensyukuri pemberian Illahi dengan cara berpikir, berpikir, dan berpikir bagaimana caranya supaya sedikit bekerja tapi lumayan bisa penuhi kebutuhan keluarga. Apa yang ia lakukan, dia survei lokasi, yakinkan temen yang beruang untuk ikut investasi, bikin perencanaan dan budgeting, cash flow dan BEP, cari partner loyal, tetapkan target,  ..... dan apa sekarang yang terlihat... luar biasa bukan, 
Sekarang kamu tidak perlu seperti Togar biar tidak kena paku atau palu, tapi tolonglah coba syukuri pemberian Illahi itu, karena aku hanya ingin lihat apakah Togar sekarang sulit untuk dikatakan memenuhi standar hidup? tidak bukan..... nah aku ingin kamu seperti Dia tapi tidak harus menjadi Dia, karena kamu mempunyai kemampuan berpikir yang bahkan jauh melebihi Dia, dan itu yang bisa buktikan kamu sendiri. Kamu bisa karena kamu mensyukurinya, kamu tidak bisa karena sebaliknya, mudah bukan......

B. Mengapa Hidup Indah.

     Segalanya kembali kepada sifat kemuliaan manusia, karena sesungguhnya pikiran yang dikendalikan oleh otak sudah terbagi berdasarkan bidang tugasnya, hanya siempunya gunakan untuk apa.. mau marah seharian boleh jadi,,, mau dugem semaleman bisa juga,,,,, atau berlagak paranormal selamanya bisa dipertimbangkan....... Ternyata apa yang didapet dengan polah yang barusan, marah terus kita dijauhkan teman, dugem tiap malam jadi dikucilkan,,, berlagak paranormal jadi bersekutu dengan setan,,,  nah renungkan  coba... renungkanlah.
Ajaran China kuno yang aku sudah lupa namanya .... mengatakan hidup manusia sempurna jika tercapai suatu keseimbangan hidup, keseimbangan dari segala aspek kehidupan...ya... betul segala aspek kehidupan. Aku hanya ingin sedikit mengajak menyeimbangkan agar capaian yang dibutir A di atas tidak membebani pikiran sebelah, maka harus dilakukan balacing agar kamu tidak stress, sensi, mudah marah,,,  maka pergilah kamu ke pantai,,, pandanglah ujung laut tak bertepi itu maka  pikirmu akan terbuka luas bak samudra,,,, ato puterlah musik keroncongmu itu biar perkututmu ikut bersiul... nah gitu dan bukalah hatimu ikutilah siulannya perkututmu itu..., atau petiklah gitar itu sebisamu dan bernyanyilah meski parau suaramu.... INDAH bukan...

C.  Mengapa Hidup Terarah

      Pernah kamu lihat layang-layang putus? tentu pernah bukan... dia mengarah kemana arah angin mengarah, ke timur, barat, utara, selatan, bahkan berputar-putar kalau pas ada lisus... kamu mau seperti itu? Nah kalau kamu tidak ingin seperti itu,,, aku hanya ingin kasih sedikit gambaran.  Begini...ya... layang-layang tenang karena terikat oleh tali, dia tetap mengarah kemana arah angin tapi terkendali karena terikat oleh tali. Layang-layang adalah jiwamu, jiwamu kosong maka kamu tak beda jauh dengan layang-layang putus. Kamu pernah lihat air setengah gelas. Kamu jangan pernah punya pikiran bahwa gelas itu separuh kosong, tapi berpikirlah bahwa gelas itu separuh penuh. Nah aku ingin kamu berpikiran dan tertanam dalam pikirmu bahwa saat ini jiwamu adalah separuh penuh,, meskipun kosong kamu harus berpikir bahwa saat ini jiwamu adalah separuh penuh. kamu tinggal mengisi separuhnya lagi untuk menjadi penuh... ringan bukan.. Kamu ingin tahu caranya... kalau begitu aku bertanya tapi jangan tersinggung,,, apakah kamu kafir?..... nah kalau tidak cobalah kamu mendekatkan diri dengan yang Maha Hidup lakukan apapun caranya terserah agamamu,.. lakukanlaah.... maka jiwamu akan terikat oleh hatimu yang telah penuh bagaikan gelas yang terisi air penuh... tidak lagi setengah kosong atau setengah penuh....Mudah bukan....